Apa Salahnya Kita Menangis?

By: Admin | 21 September 2018 | 702
 .
.

Oleh : Masduki Alatas

SELAMA ini, banyak kita jumpai orang-orang yang menangis. Dan kebanyakan dari kita menyebut mereka sebagai orang yang lemah dan cengeng. Banyak juga yang mencela orang yang suka menangis, semisal, saat melaksana-kan shalat, membaca Al Qur'an, atau berdzikir. Tidak sedikit mereka yang justru mengejek dan merendahkan perbuatan menangis tersebut.

Menangis adalah hal yang manusiawi pada diri manusia. Ia bukanlah penunjuk kelemahan jiwa seseorang. Tegasnya, menangis bukanlah tanda kelemahan jiwa seseorang yang menyebabkan dirinya dapat terjatuh ke jurang kehina-an. Namun justru ia adalah sikap terpuji yang harus ada pada diri seseorang yang senantiasa berdiri pada dua tonggak kehidupan yang sangat penting, yaitu khauf (rasa takut) dan raja' (mengharap). Menangis juga  baik jika dengan tangis itu kita menjadi sadar akan kelemahan-kelemahan yang ada pada diri kita, bahwa kita memang makhluk yang lemah dan tanpa daya, dan bahwa hanya Allah SWT. yang bisa menolong dan mengentaskan kita dari segala keterpurukan.

Salah seorang sahabat Nabi yang bernama Umar bin Khattab RA, terkenal sebagai orang yang sangat tegas terhadap kedzaliman, dan mampu membuat kecut musuh-musuh Islam. Namun di balik keperkasaan dan ketegasannya, ternyata Umar sangat mudah menangis sampai sesenggukan, terutama saat men-dirikan shalat, dan saat berdzikir menye-but dan mengingat asma Allah SWT.

Dua orang ilmuwan dari Jerman dan Amerika Serikat  pernah meneliti tentang air mata. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa air mata yang keluar dikarenakan terpercik bawang merah berbeda dengan air mata yang mengalir karena sedih, terluka, tersakiti, dan kecewa. Air mata yang mengalir saat terpercik bawang ternyata tidak memiliki kandungan zat yang berbahaya. Tapi, air mata yang mengalir karena tersakiti, kecewa, terluka dan sedih, memiliki kandungan racun atau toksin. Mereka merekomen-dasikan agar orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan kesedihan yang mendalam lebih baik menangis saja sepuasnya. Karena, jika air mata kesedihan ditahan untuk tidak dikeluarkan bisa beresiko buruk terhadap kesehatan lambung.

Oleh karena itu, jika kita ingin menagis, maka menangislah! Terlebih jika tangis itu karena takut kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW. bersabda, yang artinya, "Ada dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka. Yaitu mata yang menangis karena takut pada Allah, dan mata yang tidak tidur semalaman berjaga di jalan Allah." (HR. At-Tirmidzi dari Abdillah Bin Abbas RA). (*)