- LPBA DUBA Rayakan Hari Bahasa Arab Internasional
- STAI DUBA Gelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana IV Tahun 2024
- Harlah ke-7, STAI DUBA Gelar Beberapa Kegiatan
- Santri Galau
- Santri dan Perannya dalam Mewujudkan Perdamaian dan Persatuan
- Rayakan HUT Ke-79 RI, OSIS dan ISMI DUBA Gelar OSIS & ISMI Competitions 2024
- Pelantikan Pengurus Baru The Basco sekaligus Santunan Anak Yatim
- PPDB Online untuk Jenjang Pendidikan Formal Darul Ulum Banyuanyar
- Peringati Haul ke-3 Syaikhona RKH. Muhammad Syamsul Arifin, LBM DUBA Adakan Bahtsul Masail se-Madura
- Pelepasan 532 Guru Tugas Banyuanyar: Menjaga Tradisi dan Menerangi Masyarakat
Antara Etika dan Gaya
Artikel

Keterangan Gambar : Antara Etika dan Gaya
oleh : Syaiful Bahri
ALANGKAH indahnya hidup dalam taat terhadap setiap titah Tuhan. Melangkah pasti dan optimis. Penuh keseimbangan antara perhargaan dan syukur akan penciptaan yang penuh akan kasih sayang.
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa manusia mempunyai rasa bangga dan ingin dibanggakan. Ingin terlihat sempurna secara fisik di mata manusia lainnya. Dipuja-puja sebab kecantikan yang dimiliki. Hingga lupa diri. Lupa bahwa nilai ilahi itu tidak semata dari fisik saja. Lupa dan memilih untuk bertingkah menurut kehendak diri. Itu kadang disebut bergaya. Fashion.
Baca Lainnya :
- Berikut Daftar Nominator Santri Tauladan Tahun 20180
- STIBA Mengikuti Koordinasi Beasiswa Adiktis di Banjarmasin0
- MDQ Kembali Raih Juara Umum GIA0
- Penutupan GIA1439 Berlangsung Meriah0
- Menang Dramatis, Banyuanyar Melaju ke Babak Delapan Besar LSN 20180
Membahas tentang gaya kadang hal ini yang menjadi penyebab merosotnya topangan hidup. Sampai nilai dan citra seseorang redup. Yaitu Etika atau Ahklaqul Karimah.
Padahal kebanggaan yang mereka idamkan hanya akan mudah didapat dengan menjujung dan mempritaskan kebaikan etika dalam setiap momen keseharian dan kebersamaan. Maka benarlah maqal hikmah ulama' itu :
" بناسل نتسال نتاسنا نتانسا نتانسا نتلانس هخص "
Artinya “ Tak dikatakan sukses seseorang yang sukses kecuali dia telah bisa menghormati dan menghargai orang lain dan tidak dikatakan gagal seseorang yang gagal kecuali apa bila dia tidak bisa menghormati dan menghargai orang lain”
Mengambil hikmah dari maqal tersebut ada cambuk tersendiri bagi kita sang pejuang cinta di mata sesama, bahwasanya dengan etika baiklah kejayaan yang dibanggakan akan mudah dirangkul dan didekap oleh jiwa sang penilai.
Baik Etika bertambah kesederhanaan dalam gaya, karena hidup itu mudah indah yang mahal adalah gaya yang tidak pernah menemukan tempat untuk istirahat dan singgah.
Sehingga tidak sepantasnya dalam bergaya, seseorang melupakan etika. Karena etika itu adalah yang utama. Yang menggambarkan baiknya jiwa manusia. (*)
Video Terkait:
