Rayakan HUT Ke-79 RI, OSIS dan ISMI DUBA Gelar OSIS & ISMI Competitions 2024

By: Faisal Amir | 16 Agustus 2024 | 253
Closing Ceremony of OSIS & ISMI Competitions
Closing Ceremony of OSIS & ISMI Competitions

BANYUANYAR - Kamis malam (15/08/2024), digelar Closing Ceremony of OSIS and ISMI Competitions 2024. Acara ini merupakan penutup dari rangkaian perlombaan yang telah diadakan secara serentak oleh masing-masing organisasi internal siswa di lingkungan Lembaga Pendidikan Islam Darul Ulum Pondok Pesantren Banyuanyar, yakni OSIS MTs, OSIS SMPT, OSIS MA, OSIS SMAI, OSIS SMATA, OSIS SMK, dan ISMI (Ikatan Siswa Madrasah Ibtidaiyah).

 

Acara yang bertempat di Halaman Asrama itu diikuti oleh semua santri, para pengurus pesantren, dan para guru di lingkungan LPI Darul Ulum PP. Banyuanyar.

 

Pembacaan Salawat Nabawiyah oleh KSB (Kreasi Santri Banyuanyar) Group menjadi pembuka acara itu, kemudian dilanjutkan dengan pawai kontingen masing-masing lembaga. Di tengah-tengah acara, disajikan pemutaran film pendek karya Banyuanyar Media Team yang berjudul “KÈRÈMAN”. Film tersebut memotivasi supaya para santri bisa menjadi santri sejati yang mengikuti aturan pondok pesantren dan menghargai orang tua yang sedang mengunjungi mereka.

 

Menurut ketua panitia, Ustaz Subriadi, rangkaian kegiatan OSIS and ISMI Competitions 2024 digelar sekaligus menjadi bagian dari kesyukuran dan perayaan HUT Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Dalam acara penutupan itu, ditampilkan teaterikal perjuangan kemerdekaan, dengan dramatisasi puisi oleh santri PP. Banyuanyar. 

 

Pengasuh PP. Banyuanyar, RKH Hasbullah Muhammad, dalam mauizhah-nya menyampaikan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan bagi santri. Beliau menyampaikan tubuh yang sehat dapat mendukung akal yang sehat, cerdas, dan mudah menangkap pengetahuan.

 

Khusus dalam perlombaan, beliau mengajak santri agar mengutamakan sportifitas. Karena tujuan dari diadakan lomba adalah untuk bersaing secara sehat dengan menjaga hubungan baik antar sesama.

 

"Tujuan dari adanya perlombaan itu bukan hanya untuk saling bertanding, tetapi lita'ārofū, saling mengenal satu sama lainnya," ungkap beliau di hadapan ribuan santri.

 

Selain itu, beliau juga menyampaikan pentingnya melakukan tadabur dan tafakur, bahkan kalau bisa dengan menangis saat melakukannya.

 

“Menangis karena mentadabburi kalam Allah bukanlah cengeng, melainkan pertanda kelembutan hati,” jelas beliau.

 

Acara Closing Ceremony itu ditutup dengan pemberian hadiah dari Bidang Madrasiyah dan masing-masing lembaga kepada para siswa yang berprestasi.

 

 (Chy)