Kamar Tidur juga Bisa Menjadi Kamar Belajar | Prof. H. Zainuddin Syarif, M.Ag.
By: Ach. Jalaludin | 22 Mei 2023 | 1334
ilustrasi oleh achjalaludin
Dalam upaya menumbuhkan partisipasi santri untuk ikut serta membina dan mengayomi santri lainnya, Divisi Asrama Pondok Pesantren Banyuanyar menyeleksi beberapa santri untuk menjadi Pendamping Kamar. Pendamping kamar diambil dari santri yang sudah menjadi kelas akhir dan merupakan Calon Guru Tugas di tahun yang akan datang.
Pendamping kamar mempunyai tugas mengajar, mendidik, menjaga dan merawat adik-adik santri meraka yang mendiami asrama Dirasah Muta'allimin 1&2 dan mereka sedang tidak mengikuti program lainnya (santri non program).
Sebab itulah (22/05) diadakan pembekalan bagi para santri yang menjadi Pendamping Kamar yang diletakkan di gedung BLK. Mereka diberikan pelatihan manajemen kamar yang kondusif dan edukatif.
Pembekalan dihadiri oleh Prof. Zainuddin Syarif, M.Ag. sebagai pemateri. Beliau menyampaikan manajemen kamar supaya bukan sebagai kamar tempat tidur, tetap menjadi kelas ruang belajar.
"Dengan adanya kalian, maka kamar di asrama tidak hanya menjadi kamar untuk tidur, tapi juga menjadi kelas untuk belajar," Disampaikan beliau di tengah pelatihan.
Beliau juga menyampaikan, indikator menajemen dalam pembelajaran, setidaknya mempunyai tiga indikator, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kognitif merupakan pengetahuan belajar, afektif adalah partisipasi dalam belajar seperti kedisiplinan, moral dan etika. Terakhir yaitu psikomotorik, di mana siswa dapat memperaktekkan hasil belajarnya dengan baik dan dan benar.